Baca Tulis Qur'an
MENGAPA HARUS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN ?
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., melalui Malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan rahmat bagi alam semesta. Di dalamnya mengandung petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayainya serta mengamalkannya. Sungguh mulianya al-Qur’an sehingga hanya dengan membaca saja sudah termasuk ibadah, apalagi dengan merenungkan makna yang tersimpan di dalamnya.
Membaca Al-Qur’an memang memberikan banyak pahala serta keutamaan yang besar bagi seseorang. Namun, dalam membaca Al-Qur’an, kita tidak bisa asal membacanya begitu saja. Setiap kata dalam Alquran memiliki arti, dan jika salah dalam membacanya, bisa mengubah arti dari kata tersebut.
Program pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) SMK BINA INFORMATIKA termasuk program Ekstrakurikuler untuk tujuan Pembangunan Character /Character Building yang diperuntukkan bagi siswa-siswi kelas X dan kelas XI yang beragama Islam yang dilaksanakan pada setiap hari Kamis & Jum’at sore.
Materi Kegiatan Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an
Materi Pokok Materi pokok adalah materi yang harus dikuasai benar oleh siswa. Siswa yang sudah memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis dapat mempergunakan al-Qur’an sebagai materi pokoknya.
Sedangkan siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an maka mereka harus menggunakan buku-buku khusus sebagai materi pokoknya.
Materi tambahan Materi tambahan adalah materi-materi yang penting yang juga harus dikuasai oleh siswa. materi tambahan itu antara lain:
-
Ilmu tajwid Ilmu tajwid adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan cara membaca al-Qur’an dengan baik dan tertib menurut makhrajnya, panjang pendeknya (harakatI, tebal tipisnya (Tafkhim & Tarqiq), berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya serta titik komanya (washol dan waqof) sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
-
Hafalan Materi hafalan ini meliputi hafalan surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan dan doa-doa yang digunakan sehari-hari. Dan dari materi ini nantinya dapat digunakan dan diamalkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
-
Menulis dan membaca huruf al-Qur’an Untuk menulis dan membaca siswa perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan huruf-huruf hijaiyah, kemudian siswa diperintahkan untuk menulis dan membacanya.
- Penerapan ilmu tajwid pada ayat al-qur’an. Menjelaskan semua ilmu tajwid yang sudah dipelajari kedalam baca al-qur’an agar siswa lebih memahami secara utuh.
Metode yang Digunakan dalam Baca Tulis al-Qur’an
Metode yang digunakan yaitu :
- Metode Iqra’. Yaitu membaca al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan Iqra’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
- Metode Al-Baghdadiyah. Adalah metode tersusun (tarkibiyah), maksudnya yaitu suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode yang pertama berkembang di Indonesia.
- Cara pembelajaran metode ini adalah:
-
-
-
Mula-mula diajarkan nama-nama huruf hijaiyyah
- Kemudian diajarkan titik huruf, di atas atau di bawah satu, dua, dan tiga
-
Di ajarkan tanda baca (harakat) sekaligus bunyi bacaanya
-
Setelah mempelajari huruf hijaiyyah barulah diajarkan pada mereka al-Qur’an juzz amma.
-
-
-
Metode Qira’ati. Yaitu membaca al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktek-kan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid sistem pendidikan dan pengajaran metode Qira’ati ini melalui sistem pendidikan berpusat pada siswa dan kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan). Strategi mengajar dalam Qira’ati a) Individu atau privat yaitu siswa bergiliran membaca satu persatu.
- Belajar mengenal huruf dengan metode ruba’iyat. Yaitu metode menghafal huruf hijaiyyah dengan bantuan video dan audio visual sehingga siswa dapat mudah dan cepat mengenal huruf hijaiyyah.
Indikator yang digunakan dalam Baca Tulis al-Qur’an
Beberapa hal yang dapat menjadi indikator bahwa seseorang tersebut dikatakan mempunyai kemampuan membaca al-Qur’an, di antaranya yaitu:
-
Tartil membaca al-Qur’an. Yaitu membaca al-Qur’an dengan tenang dan tadabbur, dengan tingkat kecepatan standar, sehingga pembaca bisa maksimal memenuhi setiap hukum bacaan dan sifat-sifat huruf yang digariskan
Dengan demikian, ketartilan dapat menjadi salah satu indikator bahwa seseorang tersebut mempunyai kemampuan membaca al-Qur’an.
-
Ketetapan pada tajwid. Tajwid adalah ilmu yang memberikan kepada huruf akan hak-hak nya dan tertibnya, mengembalikan huruf pada makhroj dan asalnya, serta mengahaluskan pengucapannya dengan cara yang sempurna tanpa berlebihan, kasar, tergesa-gesa, dan dipaksa-paksakan.
Dengan demikian orang yang mempunyai kemampuan membaca al-Qur’an dapat di ukur dengan betul salahnya pelafalan huruf-huruf al-Qur’an, yang berkaitan dengan tempat berhenti, panjang pendeknya bacaan huruf dan lain sebagainya.
- Kefasihan dalam membaca al-Qur’an. Dalam membaca al-Qur’an harus dengan bacaan yang pelan-pelan, hati-hati dan penuh dengan pengertian itulah yang lebih utama walaupun jumlahnya sedikit. Standar kefasihan bacaan disesuaikan dengan bagaimana orang Arab mengucapkan huruf hijaiyah atau sering disebut dengan langgam arab.
Sesuai dengan MISI SMK BINA INFORMATIKA yaitu : Membudayakan program sekolah yang berkaitan dengan keunggulan budi pekerti, ahlak mulia dan keunggulan prestasi, program baca tulis AL-QUR’AN di SMK BINA INFORMATIKA, adalah salah satu program untuk implementasinya.
Semoga kita dapat Mem-bumikan Al-Qur’an.
Author : SD & RMN